Gili Island

Gili Island

Jumat, 21 Desember 2012

MENATA POLA PIKIR HATI




Di dalam kehidupan ini, disamping kita telah di ciptakan hidup berpasangan , sebagai makhluk sosial kita juga dituntut untuk bisa hidup harmonis dengan sesama. Kita harus bisa saling membantu satu dengan yang lainnya atau bermuamalah dengan sesama dalam berbagai permasalahan kehidupan.
Namun perlu kita perhatikan agar hubungan diantara kita tetap harmonis.

Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan dalam menata hati dan pola pikir kita demi kemaslahatan bersama :

IKHLAS

"Ikhlas sangatlah sulit akan tetapi Ikhlas membuat hati kita tenang & tentram"

Disaat kita niatkan sesuatu kegiatan untuk Ibadah, bekerja untuk ibadah, berbuat baik untuk ibadah, maka hal yang paling utama harus kita perhatikan adalah IKHLAS. Karena semua akan bernilai jika kita ikhlas melakukannya bukan karena mengharapkan penghargaan dari orang lain, karena Ikhlas pada hakekatnya yaitu tanpa ingin didengar, dilihat maupun mendapat pengakuan dari orang.
Sungguh Ikhlas sangatlah sulit, mulut boleh berkata Ikhlas tapi hanya hati kita yang mengetahuinya, apakah kita benar-benar ikhlas melakukan semuanya atau tidak. 

Oleh karenanya marilah kita sama-sama menata hati kita dengan keikhlasan semata, tanpa ingin mendapatkan pujian dari orang. sehingga semua akan lebih bernilai dan akan membuat hati kita tenang dan nyaman. Karena hati yang tidak didasari ikhlas akan terasa sibuk, bahkan sakit saat ingin mendapatkan pujian dari orang, hati disibukkan agar bagaimana mendapat pengakuan dari orang.
Disaat semua berawal dari Hati maka semua aktifitas kita akan tenang, damai dan lancar.


POSITIVE THINKKING

" Awal dari hidup sehat adalah berpikir positif dan berprasangka baik "

Sudah tentu didalam setiap bersosialisasi baik terhadap teman, keluarga, ataupun dalam suatu organisasi, kita memiliki penilaian terhadap masing-masing rekan kita. Dan tidak jarang dengan sangat cepat memberikan respon yang negatif terhadap sesuatu yang di lakukan rekan kita. Sebenarnya baik kita sadari ataupun tidak secara tidak langsung disaat kita menilai sesuatu terhadap seseorang maka itu akan mencerminkan diri kita sendiri, membuka sisi negatif dari diri kita sendiri.
sebagai contoh saat berprasangka buruk sama orang lain apalagi disertai membicarakan/menggunjing orang yang mana belum diketahui kebenarannya, maka kepada siapa lawan bicara justru dia akan menilai kita sebagai orang yang selalu sibuk membicarakan keburukan orang lain. Coba bayangkan seandainya kita sering melakukan semua itu berapa banyak kita telah membuka aib kita terlebih aib rekan-rekan kita. 

Mengapa kita sulit memberikan penilaian positif kepada orang lain ? selalu sibuk dengan kesalahan orang lain? itu semua karena kita selalu merasa benar apapun kondisinya, kita terlalu sering memandang sesuatu dari sisi orang yang melakukannya, tetapi tidak dari objek bahwa yang benar harus benar yang salah sudah seharusnya hal itu salah.

Terkadang di saat orang lain melakukan kesalahan kita menuntut orang tersebut untuk profesional akan tetapi disaat kita melakukan kesalahan, kita selalu berkata manusia tiada yang sempurna. Inilah Pola Pikir yang salah disertai Egoisme Pribadi semata. 

Marilah kita sibuk memperbaiki diri kita masing-masing, karena semua itu berawal dari diri kita, merubah pola pikir kita untuk selalu berfikir baik, bagaimana yang salah kita buat menjadi benar menurut hakekatnya. Saling membantu dalam hal kebaikan bukan untuk saling menjatuhkan, karena kita sama-sama bersaudara. Apa arti kebersamaaan, canda dan tawa serta Halal Bihalal untuk saling memaafkan jikalau kita terus sibuk menggunjing orang. Ingatlah disaat kita menggunjing orang sesungguhnya kita telah memakan bangkai saudara kita sendiri. Sungguh hal yang sangat mengerikan bukan ? maka dari itu mari kita sama-sama memperbaiki diri menuju yang lebih baik karena tidak ada yang sempurna kecuali Sang Pencipta.

to be continued.... 

1 komentar:

  1. mantap sob postingan kamu menarik sekali untuk dibaca, jangan lupa berkunjung http://www.masteradult.ml

    BalasHapus